Sabtu, 23 Februari 2013



Hari ini matahari membawakan bingkisan Cantik terakhir untuk Abad ini, bermacam harapan yang berbeda pada tiap kita.
Hari ini diam2 aku memohonkan doa, berbisik lirih sambil memejamkan mata
 seperti halnya doa yang selalu bermuara pada kata bahagia, aku pun meminta sama
Juga ketika senyum simpul beraroma Kopi manis yang kutangkap lewat ujung mataku saat sepasang percakapan beradu , Tiba2 juga ku turutkan lewat lantunan Doa.
Sebenarnya ingin ku bingkai saja dan kutaruh di meja tempatku kerja, tapi entah kenapa tiba2 aku melantunkannya tanpa sengaja.
Dan mungkin sekarang semesta sedang tertawa, karena sebelumnya aku telah membatalkan doa yang sama
Mungkin aku terlalu  terpesona manisnya, entah aroma kopi atau senyumannya .
Akan tetap kubingkai senyum simpulnya dalam figura sempurna yang hanya dapat kulihat jika aku merindukannya, dan tetap ku ingat pada hari ini aku menangkapnya.
Aku belum benar2 jatuh namun entah mengapa tiba2 jemariku dengan lancar mengejakan beberapa patah sajak yang aku sendiri sebenarnya tak ingin menuliskannya
Jika hari ini aku masih harus bertepuk sendirian, maka aku akan tetap melangkah sambil menebar remahan kenangan yang sebenarnya tak perlu kusimpan.
Tapi bingkai senyum simpulmu masih tetap akan ku simpan sampai aku menemukan alasan untuk membuangnya perlahan , entah sampai kapan
Percayalah aku belum jatuh…

Surakarta 12-12-12
10:17