Hari ini
matahari membawakan bingkisan Cantik terakhir untuk Abad ini, bermacam harapan
yang berbeda pada tiap kita.
Hari ini diam2
aku memohonkan doa, berbisik lirih sambil memejamkan mata
seperti halnya doa yang selalu bermuara pada kata bahagia, aku pun meminta sama
seperti halnya doa yang selalu bermuara pada kata bahagia, aku pun meminta sama
Juga ketika
senyum simpul beraroma Kopi manis yang kutangkap lewat ujung mataku saat sepasang
percakapan beradu , Tiba2 juga ku turutkan lewat lantunan Doa.
Sebenarnya ingin
ku bingkai saja dan kutaruh di meja tempatku kerja, tapi entah kenapa tiba2 aku
melantunkannya tanpa sengaja.
Dan mungkin
sekarang semesta sedang tertawa, karena sebelumnya aku telah membatalkan doa
yang sama
Mungkin aku
terlalu terpesona manisnya, entah aroma
kopi atau senyumannya .
Akan tetap
kubingkai senyum simpulnya dalam figura sempurna yang hanya dapat kulihat jika
aku merindukannya, dan tetap ku ingat pada hari ini aku menangkapnya.
Aku belum benar2
jatuh namun entah mengapa tiba2 jemariku dengan lancar mengejakan beberapa patah
sajak yang aku sendiri sebenarnya tak ingin menuliskannya
Jika hari ini
aku masih harus bertepuk sendirian, maka aku akan tetap melangkah sambil
menebar remahan kenangan yang sebenarnya tak perlu kusimpan.
Tapi bingkai
senyum simpulmu masih tetap akan ku simpan sampai aku menemukan alasan untuk
membuangnya perlahan , entah sampai kapan
Percayalah aku
belum jatuh…
Surakarta
12-12-12
10:17