Jumat, 21 Desember 2012

Surga itu adalah pelukmu.. Ibu

Serupa senyum yang selalu ingin kutemui dikala pagi, seperti surga yang bagiku telah berganti arti. Karena pelukmu adalah tempat aku pulang untuk merebahkan hati. Ketika cinta hanya berupa senyummu saja dan rindu adalah definisi dari suaramu semata.
Kita pernah melukis mimpi dengan tangan rapuh kita, menyingkirkan duri2 sambil tertawa bahagia karena bagi kita duka hanyalah setitik luka yang akan sembuh hanya dengan sekali tiup saja. Dan kita masih tetap bisa tertawa. Kurebahkan kepalaku saat menjelang senja menceritakan hariku yang yang kadang sedikit kusut , dan kau tak  pernah letih mendengarkannya sambil tetap bersenandung “jangan takut” . Pernah kusembunyikan sakit yang kurasa, berpura2 tetap tertawa ketika hatiku patah karena cinta, berpura2 tak terjadi apa2 walaupun tiap malam berderai air mata dan kau dengan Peluk hangatmu  mencoba meluruhkan sedikit demi sedikit lukaku tanpa aku Tahu.  Pernah kau menyuapiku dengan sejuta dilemma yang membuatku kadang hampir gila ketika ku coba menguraikannya dan ternyata aku memang bisa seperti kau menyakininya. Kita berbagi kopi yang sama, kopi kental dengan sedikit gula dan kau akan tersenyum kecut ketika aku menghabiskannya. Dan lagi2 kita tertawa.
Atau kadang kita berpelukan di balik jendela, menatap tetes2 air hujan yang perlahan membuat Becek halaman rumah kita sambil sesekali tertawa ketika tiba2 kita meringkuk karena suara petir yang membahana . Kemudian ketika hujan hampir reda kita berbagi payung, berjingkat2 menuju sungai yang menderu karena air bah.  Termagu untuk beberapa lamanya melihat dahan2 pohon yang hanyut terbawa air sambil sesekali melempar  ranting atau daun dan kau selalu berucap sama “ Kelaut mana air ini akan bermuara ya??”
Kita selalu punya ritual bila tahun hampir berganti, memanjat atap dengan hati2 menunggu detak waktu di jam 12 malam untuk melihat warna warni kembang api, yah kadang hampir menjelang pagi. Kita berdua tak pernah sepi, selalu menikmati hal2 kecil sambil tertawa dan terbahak sesekali. Dan terkadang lupa bahwa yang kita tertawakan adalah diri sendiri. Ah Ibu… dunia yang kau ciptakan untukku begitu luar biasa, ketika semua definisi duka kau ubah jadi tawa.  Seharusnya ada kata di atas cinta untuk melukiskan luapan cintamu padaku, Karena semua kata tak ada yang bisa menjelaskannya. Dan definisi surga bagiku menjadi berbeda tak lagi sama seperti mereka, karena Surga bagiku adalah senyum dan peluk hangatmu. I LOVE U IBU :)

   Khoir Badriyah
     21 des 2012
(Selamat Hari Ibu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar